Hai semua untuk kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan salah satu EA (Enterprise Architecture) yaitu TOGAF. Untuk mempermudah pemahaman izinkan saya untuk membuat beberapa pertanyaan.
Apa itu TOGAF?
The Open Group Architecture
Framework (TOGAF) adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh The Open
Group’s Architecture Framework pada tahun 1995. Awalnya TOGAF digunakan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat namun pada perkembangannya TOGAF banyak
digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, industri manufaktur dan juga
pendidikan.
Pada bulan Desember 2001 TOGAF 7,
“Edisi Teknis “, diterbitkan TOGAF 8
(“Enterprise Edition”) pertama kali diterbitkan pada bulan Desember 2002 dan
diterbitkan dalam bentuk diperbarui TOGAF 8.1 pada bulan Desember 2003. Sekitar
tahun 2005 menjadi TOGAFTM merek dagang terdaftar dari The Open Group. Pada bulan November 2006 Open Group dirilis
TOGAF 8.1.1. Menurut The Open Group , pada Februari 2011, lebih dari 15.000
individu TOGAF Bersertifikat. Pada
September 2012 register resmi memiliki lebih dari 20.000 individu
bersertifikat.
Versi terakhir adalah TOGAF 9.1,
diluncurkan pada tanggal 1 Desember 2011. Sebuah perkembangan evolusi dari
TOGAF 8, TOGAF 9 mencakup banyak fitur
baru termasuk :
- Peningkatan kekakuan, termasuk Konten Metamodel resmi yang menghubungkan artefak TOGAF bersama-sama ( walaupun ada beberapa masalah dengan Metamodel tersebut ) .
- Penghapusan perbedaan yang tidak perlu.
- Banyak lagi contoh dan template.
Panduan
dan teknik tambahan meliputi:
- Sebuah pendekatan bisnis berbasis formal arsitektur.
- Kemampuan bisnis berbasis perencanaan.
- Bimbingan tentang cara menggunakan TOGAF untuk mengembangkan Arsitektur dan Keamanan SOAs.
The Open Group menyediakan TOGAF
gratis kepada organisasi untuk tujuan non-komersial internal mereka sendiri.
Jadi The open group
architecture framework (TOGAF)
adalah suatu framework
untuk arsitektur perusahaan
yang memberikan pendekatan yang
komprehensif untuk merancang,
perencanaan, pelaksanaan, dan
tata kelola arsitektu informasi perusahaan. TOGAF merupakan
level atas dan
pendekatan holistik untuk
desain, yang biasanya
dimodelkan pada empat tingkat, yaitu bisnis, aplikasi, data, dan
teknologi.
TOGAF memiliki pandangan sendiri,
yang dapat ditentukan baik sebagai deskripsi formal dari suatu sistem, atau
rencana rinci dari sistem
pada tingkat komponen
untuk memandu pelaksanaan,
atau sebagai struktur komponen,
hubungannya, prinsip-prinsip dan pedoman yang mengatur desain dan
evolusi.
Kenapa kita harus memakai TOGAF?
Karena
TOGAF memiliki banyak keuntungan diantaranya sebagai berikut:
- Sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.
- Sistematis
- Focus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
- Kaya akan area teknis arsitektur
- Recource base menyediakan banyak material referensi
- Karena melibatkan banyak pihak terutama industri, di TOGAF banyak memberikan best practice atau kejadian riil di dunia nyata
Pada saat bagaimana TOGAF diperlukan?
TOGAF diperlukan saat Business
Architecture yaitu mendeskripsikan tentang bagaimana proses bisnis mencapai
tujuan organisasi. Application Architecture yaitu mendeskripsikan bagaimana aplikasi
tertentu di desain dan bagaimana interaksinya dengan aplikasi lainnya. Data
Architecture yaitu bagaimana penggambaran penyimpanan, pengelolaan dan
pengaksesan data pada perusahaan. Techincal Architecture yaitu gambaran
mengenai infrastruktur hardware dan software yang mendukung aplikasi daan
bagaimana interaksinya.
Apa Manfaat TOGAF jika dibandingkan
dengan framework lain?
Dari
pertanyaan ini mari kita bandingkan TOGAF dengan Zachman. Keunggulan yang diberikan
TOGAF adalah bahwa TOGAF memberikan suatu metode atau langkah-langkah yang
jelas dalam membangun suatu arsitektur enterprise. Ini adalah merupakan salah satu
kemudahan yang diberikan oleh TOGAF untuk mengimplementasikan kerangka
kerjanya. Zachman sendiri memang tidak memberikan suatu model atau arsitektur
khusus yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap. Disatu sisi
hal ini merupakan kelemahan Zachman, dimana seorang pemula yang akan menerapkan
konsep Zachman akan mengalami kesulitan pada awalnya dikarenakan tidak adanya
suatu model atau arsitektur khusus yang dapat menuntun dalam pembangunannya.
TOGAF mengusulkan suatu metode acuan
teknis yang menggambarkan dengan jelas suatu taksonomi bagi keterpaduan,
konsisten dan uraian hirarkis terhadap layanan yang diberikan oleh platform
aplikasi seperti manajemen data, jaringan, sistem operasi, proses transaksi,
dan administrasi sistem. Sedangkan dalam Zachman Framework hal ini tidak ditekankan
secara eksplisit, namun tergantung dari pemahaman arsitek yang membangun
framework tersebut.
Apa saja bagian-bagian dari TOGAF?
TOGAF terdiri dari tiga bagian utama
yaitu :
1. Metoda
Pengembangan Arsitektur TOGAF (TOGAF Architecture Development Method (ADM), yang dilukiskan dalam gambar merupakan inti TOGAF. Yang berada di pusat ADM
adalah manajemen kebutuhan. Bisnis, sistem informasi dan teknologi arsitektur
selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan berhubungan dengan tujuan bisnis, dan
panah menunjukkan bahwa ini adalah proses yang berkelanjutan disepanjang
tahapan ADM. Secara singkat berikut phase dalam tahapan ADM:
- Fase Preliminary: Framework and Principles: Merupakan fase persiapan yang bertujuan untuk mengkonfirmasi komitmen dari stakeholder, penentuan framework dan metodologi detil yang akan digunakan pada pengembangan EA.
- Fase A : Architecture Vision. Fase ini memiliki tujuan untuk memperoleh komitmen manajemen terhadap fase ADM ini, memvalidasi prinsip, tujuan dan pendorong bisnis, mengidentifikasi stakeholder. Terdapat beberapa langkah untuk mencapaian tujuan fase ini dengan inputan berupa permintaan untuk pembuatan arsitektur, prinsip arsitektur dan enterprise continuum. Output dari fase ini adalah: (1) pernyataan persetujuan pengerjaan arsitektur yang meliputi: Scope dan konstrain serta rencana pengerjaan arsitektur, (2) prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis, (3) Architecture Vision.
- Fase B : Business Architecture. Fase B bertujuan untuk (1) memilih sudut pandang terhadap arsitektur yang bersesuaian dengan bisnis dan memilih teknik dan tools yang tepat (2) mendeskripsikan arsitektur bisnis eksisting dan target pengembangannya serta analisis gap antara keduanya. Inputan untuk fase B berasal dari output fase A, sedangkan outputnya adalah revisi terbaru dari hasil ouput fase A ditambah dengan arsitektur bisnis eksisting dan target pengembangannya secara detil serta hasil analisis gap, business architecture report dan kebutuhan bisnis yang telah diperbaharui.
- Fase C : Information Systems Architectures. Tujuan fase ini adalah untuk mengembangkan arsitektur target untuk data dan/atau domain aplikasi. Pada arsitektur data misalkan untuk menentukan tipe dan sumber data yang diperlukan untuk mendukung bisnis dengan cara yang dimengerti oleh stakeholder. Pada arsitektur aplikasi untuk menentukan jenis sistem aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis.
- Fase D : Technology Architecture. Untuk pengembangan arsitektur teknologi target yang akan menjadi basis implementasi selanjutnya.
- Fase E : Opportunities and Solutions. Secara umum merupakan fase untuk mengevaluasi dan memilih cara pengimplemetasian, mengidentifikasi parameter strategis untuk perubahan, perhitungan cost dan benefit dari proyek serta menghasilkan rencana implementasi secara keseluruhan berikut strategi migrasinya.
- Fase F : Migration Planning: Fase ini bertujuan untuk mengurutkan implementasi proyek berdasarkan prioritas dan daftar tersebut akan menjadi basis bagi rencana detil implementasi dan migrasi.
- Fase G : Implementation Governance. Merupakan tahapan memformulasikan rekomendasi untuk setiap implementasi proyek, membuat kontrak arsitektur yang akan menjadi acuan implementasi proyek serta menjaga kesesuaiannya dengan arsitektur yang telah ditentukan.
- Fase H : Architecture Change Management. Pada akhir fase ini diharapkan terbentuk skema proses manajemen perubahan arsitektur.
- Requirements Management bertujuan untuk menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada fase yang relevan.
2. Foundation
Architecture (Enterprise Continuum) : Foundation Architecture merupakan sebuah
“framework-within-a-framework” dimana didalamnya tersedia gambaran hubungan
untuk pengumpulan arsitektur yang relevan, juga menyediakan bantuan petunjuk
pada saat terjadinya perpindahan abstraksi level yang berbeda. Foundation
Architecture dapat dikumpulkan melalui ADM. Terdapat tiga bagian pada
foundation architecture yaitu Technical Reference Model, Standard Information
dan Building Block Information Base.
3. Resource Base: Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidelines, templates, checklists,latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek didalam penggunaan ADM.
3. Resource Base: Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidelines, templates, checklists,latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek didalam penggunaan ADM.
Menurut
saya, TOGAF merupakan EA Framework yang sangat mendetil dalam memberikan suatu
metode atau langkah-langkah dalam membangun EA sehingga para penggunanya mudah
untuk mengimplementasi dalam kerangka kerja mereka dan mempercepat pengambilan
keputusan. Meskipun begitu, tapi hal tersebut juga menyebabkan para pengunanya
kurang leluasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar